KeizalinNews.com PELALAWAN —Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pelalawan, H.Zukri Misran,SE dan H.Nasarudin,SH,MH temu ramah bersama insan Pers dan Media se-Kabupaten Pelalawan, Jumat (03/09/2021).
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium lantai III Kantor Bupati Kabupaten Pelalawan itu dihadiri oleh wartawan dari berbagai organisasi. Antara lain Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pelalawan, Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Pelalawan, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Pelalawan, Ketua PJI (Persatuan Jurnalistik Indonesia) Kabupaten Pelalawan, Ikatan Penulis Jurnalis Indonesia (IPJI) Kabupaten Pelalawan dan Asosiasi Tabloid Pelalawan (ATAP).
Mendampingi Bupati dan Wakil Bupati, turut hadir Kadiskominfo Hendry Gunawan,AP, Sekretaris Diskominfo Arip Ripani,S.Sos, Kabid IKP Diskominfo Masril,S,Ag,M.Si serta para Kasi Bidang IKP Diskominfo Pelalawan.
Bupati H.Zukri pada sambutannya menyampaikan bahwa pertemuan ini digelar dalam rangka memperkuat silaturahim antara Pemerintah Kabupaten Pelalawan dengan Insan Pers yang ada di Kabupaten Pelalawan.
Tidak hanya temu ramah, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan dialog yang mengangkat isu-isu penting di Kabupaten Pelalawan.
Bupati mengaku bahwa ia mendapat banyak masukan dari rekan-rekan wartawan terkait pembangunan.
“Itu agar visi misi untuk menuju Pelalawan maju dapat terwujud,” terangnya.
Zukri juga menegaskan bahwa dibawah kepemimpinannya bersama Nasarudin, Pemerintah Kabupaten tidak anti dengan kritikan yang datang.
“Pemerintah Pelalawan tidak anti kritik dan siap dikoreksi. Kami siap dikritik, kritikan yang konstruktif, tapi jangan kritikan yang halusinasi,” tegasnya.
Selain itu, Bupati juga ajak seluruh wartawan yang ada di Kabupaten Pelalawan agar memberikan edukasi informasi yang benar kepada masyarakat terkait Covid-19.
“Berikan informasi yang benar dan sampaikan serta edukasi masyarakat untuk tetap melaksanakan Protokol kesehatan (Protkes) Covid-19 dan juga bersedia untuk menerima suntikan vaksin dimana antusias masyarakat pelalawan cukup tinggi untuk mendapatkan vaksin di tengah keterbatasan vaksin itu sendiri,” tandasnya. (Ars)
