Soal Penutupan Akses Jalan Dan Penyerobotan Lahan, Ini Penjelasan Kades Megamendung

- Jurnalis

Rabu, 19 Oktober 2022 - 09:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KEIZALINNEWS Megamendung Bogor – Polemik pertanahan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor tidak ada habisnya, hal ini membuat pemerintah desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor ikut kewalahan.

Sebab banyak permasalah terkait pertanahan salah satunya yang terjadi di Kampung Megamendung, Desa Megamendung, yang saling tutup menutup menuju lokasi tanah baik oleh oknum dan pemilik lahan.

“Bisanya itu baik yang punya sertifikat atau yang bekerjasama dengan perhutani mereka tidak melaporkan ke pemerintah desa, kalau mereka melaporkan ke desa akan kami registrasi,” ungkap kades Megamendung, Duduh Manduh.

Ia menuturkan, terkait salah satu tuan tanah yang diduga melakukan penutupan akses jalan masuk kelahan tersebut, pihaknya membenarkan bahwa atas nama Pak Bong memiliki aset serta mengelola lahan perhutani untuk menggarap lahan perhutani.

Baca Juga :  Jelang Pemilu, petugas KPPS Lapas Rangkasbitung Resmi Dilantik

“Bukan tuan tanah, dia itu cuma petani, dia itu punya tanah di sini dan sebagian punya perjanjian kerjasama (PKS) dengan perhutani, pks nya nanti akan habis di tahun 2023,” jelasnya.

Dengan adanya penutupan akses jalan tersebut, pihaknya akan mendata lahan akses tersebut masuk dalam aset desa atau tidak, sehingga pihaknya akan melakukan tindakan tegas juga lahan tersebut masuk dalam akses desa.

“Saya kurang tau akses tersebut jalan desa atau bukan. Nanti saya petakan terlebih dahulu,” ujarnya.
Selasa (18/10/2022)

Baca Juga :  Membaca Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

Permasalah pertanahan di wilayah cukup banyak terjadi lantaran banyaknya tanah yang tidak diurus oleh pemiliknya sehingga terjadinya akuisisi tanah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pihaknya juga meminta agar pemilik tanah yang berada diwilayah untuk segera mendata agar hal ini tidak kembali terjadi.

“Terkait masalah akses jalan dan masalah dengan perum perhutani nanti kita akan adanya mediasi di kantor desa baik dari pemilik tanah atau pak Billy, perhutani, pak bong serta dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor akan kita hadirkan,” tutupnya.

(red)

Berita Terkait

Pemberitaan Tanpa Konfirmasi Pemilik Gudang Daton 9 Desa Serdang Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan Resah Beredarnya Berita Miring ( Hoaks ) 
Refleksi Budaya dan Akselerasi Pembangunan Daerah
Skandal Korupsi Dana Desa Rp168 M di Lanny Jaya Terungkap, Sembilan ASN Jadi Tersangka
Tumpahan Limbah Minyak Pertamina Kembali Cemari Rawa dan Kebun Warga, Aktivis Lingkunan: DLH PALI Bungkam, Gakum KLHK Masih Diam
Bupati OKI sangat di sayangi masyarakat
Polisi Gagalkan Penyelundupan 46,7 Kg Sabu di Kalteng, 885 Ribu Jiwa Terselamatkan
KPU Papua Tetapkan Matius Fakhiri –Aryoko Rumaropen sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih
Dianggap Menghalang Halangi Tugas Wartawan, Bendahara IWO Indonesia Muara Enim Resmi Lapor Ke Polisi
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 03:24 WIB

Pemberitaan Tanpa Konfirmasi Pemilik Gudang Daton 9 Desa Serdang Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan Resah Beredarnya Berita Miring ( Hoaks ) 

Jumat, 26 September 2025 - 08:00 WIB

Refleksi Budaya dan Akselerasi Pembangunan Daerah

Jumat, 26 September 2025 - 00:53 WIB

Skandal Korupsi Dana Desa Rp168 M di Lanny Jaya Terungkap, Sembilan ASN Jadi Tersangka

Kamis, 25 September 2025 - 08:21 WIB

Tumpahan Limbah Minyak Pertamina Kembali Cemari Rawa dan Kebun Warga, Aktivis Lingkunan: DLH PALI Bungkam, Gakum KLHK Masih Diam

Senin, 22 September 2025 - 12:01 WIB

Bupati OKI sangat di sayangi masyarakat

Berita Terbaru