KeizalinNews.com,-Sumedang
Puluhan siswa tiga sekolah di Sumedang diduga mengalami keracunan massal. Mereka kebanyakan mengeluh pusing, sakit perut, mual hingga muntah. Kondisi tersebut dirasakan para siswa setelah baru saja menyantap menu makan bergizi gratis (MBG), pada Kamis (25/9) siang.
Radar Sumedang
Homepage » Berita Utama » Kota Sumedang »Puluhan Siswa Keracunan Massal di Sumedang
Puluhan Siswa Keracunan Massal di Sumedang
5 jam laluolehericadmin
Salah satu siswa SMK Kehutanan Rimba Bahari, mendapat perawatan di Puskesmas Cisitu, Kamis (25/9). Siswa tersebut bersama puluhan siswa lainnya diduga mengalami keracunan massal, usai menyantap menu MBG.
RADARSUMEDANG.id, UJUNGJAYA – Puluhan siswa tiga sekolah di Sumedang diduga mengalami keracunan massal. Mereka kebanyakan mengeluh pusing, sakit perut, mual hingga muntah. Kondisi tersebut dirasakan para siswa setelah baru saja menyantap menu makan bergizi gratis (MBG), pada Kamis (25/9) siang.Perlengkapan sekolah
Dari data yang diperoleh Radar Sumedang, siswa yang diduga keracunan makanan tersebut diantaranya dari SMK Widya Nusantara Kecamatan Ujungjaya 41 orang, SMK Kehutanan Rimba Bahari Situraja sembilan orang, serta beberapa siswa SMAN Tomo.
Puluhan siswa tersebut dibawa ke Puskesmas Ujungjaya dan Puskesmas Cisitu untuk mendapatkan penanganan medis.
Salah seorang siswa kelas 12 SMK Kehutanan Rimba Bahari, Muhammad Ramdani, mengaku dirinya merasakan pusing disertai mual muntah, saat baru saja menyantap menu MBG.
“Saya rasanya pusing, mual, muntah, sama sakit perut. Kerasanya sekitar 2 menit setelah makan MBG,” kata Ramdani.
Dikatakan, menu MBG yang disediakan saat itu adalah opor ayam, tempe, sayuran, dan jeruk. Ramdani mengaku tidak menaruh curiga karena rasa masakannya dirasa normal.
“MBG-nya sudah ada tiga bulan, tapi baru kali ini saja terasa (keracunan),” imbuhnya.
Kepala Puskesmas Cisitu, Rony menyampaikan, pihaknya menerima sembilan orang pasien yang merupakan siswa SMK Kehutanan Rimba Bahari.
“Sekitar jam 11.00 kami menerima sembilan oraang pasien dari SMK Kehutanan Rimba Bahari. Sudah kami tangani semuanya, dan alhamdulillah dari sembilan orang itu tinggal dua yang dirawat,” kata Rony.
Sementara itu dokter Puskesmas Cisitu, dr. Atang menyampaikan bahwa dua orang yang masih dirawat inap karena masih merasakan sakit di ulu hati. Meski demikian ia memastikan kondisi siswa tersebut dalam keadaan baik dan sadar.
“Yang tujuh sudah boleh pulang karena sudah tidak ada keluhan, tapi kami beri obat juga. Kalau yang dua kami rawat dulu karena masih mengeluh sakit di ulu hati. Keluhannya itu kan di daerah lambung, ya kemungkinan besar dari makanan, tapi kami belum tahu dari makanan apa yang dimakan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu siswa SMK WIN, Mumahmad Ananda Maulana mengaku mengalami gejala mual serta pusing setelah jeda satu jam menyantap MBG. Menu hari ini, berupa Dimsum, Mie Goreng, Sayuran serta Buah Semangka.
“Jeda satu jam, baru langsung kerasa. Dari menu itu yang saya makan Dimsum, Mie Goreng sama Semangka, sayuran enggak. Sekarang masih mual dan pusing,” katanya.
Selain dari SMK WIN, siswa SMA Negeri Tomo yang diduga keracunan MBG dari dapur SPPG yang sama, juga dilarikan ke Puskesmas Ujungjaya.
Dua siswanya, datang datang ke UKS mengaku merasakan mual dan pusing sekitar pukul 14.00 WIB.
“Makannya sekitar jam 12.30 WIB. Usai makan siswa juga belajar dulu, pas jam 14.00 WIB. Siswa kami seluruhnya 916, tapi yang gejala baru dua siswa,” kata Staf Humas SMA Negeri Tomo, Yeni.
Menurutnya, menu MBG yang disantap siswanya berasal dari dapur yang sama dengan siswa dari SMK WIN.
“Satu menu sama SMK WIN. Biasanya engga begini, kemarin-kemarin enggak ada apa-apa, baru hari ini. MBG sudah berjalan dua minggu lalu, awal September,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang M Fajar Aldila memastikan puluhan siswa yang diduga mengalami keracunan menu MBG mendapat penanganan medis meski sebagian dirawat di lorong bangun Puskesmas Ujungjaya.
Termasuk siswa SMK Rimba Bahari di Kecamatan Situraja, yang mendapat penanganan medis di Puskesmas Cisitu.
“Sudah tertangani semua, sudah kami berikan infus, termasuk mengecek peralatan yang ada di Puskesmas Ujungjaya ini meski harus menambahkan kasur tambahan. Untuk yang di Puskesmas Cisitu itu minor, dari 9 sudah aya yang pulang 4 siswa,” tuturnya.
Atas kasus tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumedang akan melakukan evaluasi bersama BGN maupun setiap SPPG.
“Harus kami cek juga apakah siswa memiliki riwayat alergi. Itu yang kami takutkan juga. Kalau misalnya ada beberapa siswa yang tidak bisa makan Dimsum, alergi seafood atau ikan tertentu. Ini akan kami evaluasi bersama banyak elemen besok,” tukasnya.
Sementara hingga pukul 17.00 WIB, sejumlah siswa dari SMK WIN masih terus berdatangan ke tiga puskesmas di Sumedang. (gun)