KeizalinNews.com – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa Aliansi Rakyat Bone Bersatu di depan Kantor Bupati Bone, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, berakhir ricuh. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang mencapai 300 persen.
Kericuhan bermula ketika Bupati Bone, Asman Sulaiman, menolak untuk menemui massa pengunjuk rasa. Pemerintah Kabupaten Bone hanya mengirimkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bone, Muhammad Angkasa, untuk berdialog dengan para demonstran.
Massa yang terdiri dari gabungan berbagai lembaga dan masyarakat Bone merasa kecewa dengan sikap bupati. Mereka kemudian mencoba menjebol pintu masuk kantor bupati dan melempari polisi dengan botol serta gelas plastik berisi air mineral.
Aparat kepolisian yang berjaga dengan formasi blokade terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara beberapa kali untuk meredakan situasi. Aksi unjuk rasa ini dimulai sejak pukul 14.00 WITA. Massa membakar ban bekas dan menggelar mimbar bebas di jalan raya depan kantor bupati.
Perwakilan dari berbagai lembaga secara bergantian berorasi, menyampaikan aspirasi penolakan terhadap kenaikan PBB-P2 yang dianggap sangat memberatkan masyarakat. Kenaikan pajak hingga 300 persen ini dinilai tidak adil dan dapat membebani perekonomian warga Bone.
Aksi ini menunjukkan betapa seriusnya penolakan masyarakat terhadap kebijakan kenaikan PBB-P2. Massa menuntut agar pemerintah daerah segera meninjau kembali kebijakan tersebut dan mencari solusi yang lebih berpihak kepada kepentingan rakyat.









