KeizalinNews.Com Kabupaten Oki – Sebanyak 161 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Tanjung Menang Kecamatan Kayuagung mendapatkan bantuan bedah rumah atau yang dikenal Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) senilai Rp 20 juta.
Rinciannya, sebesar Rp 17,5 juta digunakan untuk pembelian bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang.
Di temui dikediamannya Kepala Desa Tanjung Menang Darmawi yang sekarang sedang cuti karna ikut bertarung kembali di Plikades yang akan di laksanakan pada bulan oktober 20yang akan datang, menjelaskan ” tidak ikut campur soal urusan bedah rumah tersebut karna yang mengelolanya ada pendamping yang di tunjuk oleh pihak provinsi yang berasal dari pegawai Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Kepala Desa hanya mengetahuinya saja, ujarnya.Selasa (28/9/2021)
Di temui di kantornya Kepala Bidang Perumahan Ir, Irvan mengatakan bedah rumah tersebut berasal dari Kementrian Perumahan Rakyat, pihaknya hanya sebagai pendamping yang berjumlah 4 orang, pendamping itu lah mengelola dari keuangan, bahan, upah dan pendataan masyarakat yang layak mendapat bedah rumah tersebut.
Pihak pendamping yang di temui awak media yang di wakili oleh Winda juga menjelaskan prosedur bedah rumah tersebut dari pendataan warga yang layak mendapat bedah rumah, pencairan dana sampai mendapat bahan untuk bedah rumah, untuk bahan bangunan seperti jenis kayu, jenis papan dan lain-lain itu warga yang memilih, dan dana tersebut di bagi menjadi tiga termin, termin pertama 10 juta rupiah yang di belikan bahan bangunan lanjut termin ke dua 7.5 juta dan termin terakhir 2.5 juta untuk upah. Jelasnya
Lanjut Winda Untuk bedah rumah ini dari dana 20 juta tersebut bila masih ke kurangan dana yang menanggung warga yang rumahnya di bedah, dan pendamping yang menujuk pihak pengesub bahan bangunan lalu berdiskusi dengan masyarakat.
Pantauan awak media di lapangan dan mewawancarai masyarakat yang mendapat bedah rumah mengatakan bahwa bahan bangunan berupa jenis kayu dan papan kami tidak ikut campur yang menentukan pihak pendamping semua, kami hanya terima di tempat, dan ada warga yang menolak untuk di bedah dengan alasan tidak punya uang untuk tambahan bila biaya bedah rumah tersebut kurang.
Menurut salah seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya yang juga di mintai pendapatnya oleh awak media mengatakan bedah rumah yang sedang di laksanakan di Desa Tanjung Menang membingungkan karna sistem pencairannya masyarakat sudah menanda tangani blanko pencairan walaupun dana belum bisa di ambil dan juga katanya bantuan ini dari Kades incumbent pribadi.katanya
Selanjutnya pihak pendamping di duga bisa bermain harga dengan pihak toko atau pengesub bahan bangunan tersebut, lanjut warga di masa pemilihan Kepala Desa ini bisa menguntungkan pihak incumbent, karna bisa saja bergulir omongan ini bantuan dari Kades incumbent pribadi, karna terlihat di setiap rumah yang akan di bedah terdapat baleho/spanduk incumbent.(DM)