Inflasi OKI Bulan September Terjaga di 1,72 Perse

- Jurnalis

Selasa, 8 Oktober 2024 - 10:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Keizalinnews.online/Kabupten OKI -Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten OKI mencatat inflasi secara tahunan atau year on year (y-on-y) di Kabupaten OKI pada bulan September 2024 sebesar 1,72 persen.

Kepala BPS OKI, Anugerah ini melalui Ketua Tim Pengelola Data, Zahid Muttaqin mengatakan Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, terutama pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya

“Kelompok perawatan  pribadi berperan andil 0,77 persen. Komoditas penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan,” jelasnya di Kantor Bupati OKI, Rabu, (02/10/2024).

Kelompok penyumbang inflasi lainnya adalah kelompok perumahan, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,45 persen dengan penyumbang utama bahan bakar rumah tangga.

Baca Juga :  Yakinkan Masyarakat Patuhi PPKM,Babinsa Koramil 403-09/Muaradua Kisam, Patroli PPKM Skala Mikro

“Berdasarkan hasil pemantauan BPS OKI terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,98 pada September 2024,” tandasnya.

Sementara tingkat deflasi month to month (m-to-m) OKI bulan September 2024 sebesar 1,72 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) bulan September 2024 sebesar 0,21 persen.

Penjabat (Pj.) Bupati OKI, Asmar Wijaya menyebutkan, inflasi di Kabupaten OKI masih terkendali. Ia berharap, ke depan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) OKI dapat mempertahankan laju inflasi Kota Malang hingga akhir tahun 2024.

Baca Juga :  KWRI Siantar -Simalungun Bangun Sinegritas Dengan DPRD Simalungun

“Selain menjaga laju inflasi kita harus bisa mempertahankan daya beli masyarakat,” tukasnya.

Beberapa peristiwa turut mempengaruhi terjadinya deflasi yang di Kabupaten OKI pada periode September 2024. Salah satu yang sangat mempengaruhi adalah komoditas bahan pangan yang mengalami penurunan harga di bulan September ini.

“Seperti misalnya cabai rawit yang pada dua bulan lalu menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi, tapi di bulan september ini mengalami penurunan, kemungkinan karena adanya panen cabai serentak. Sama juga dengan beras,” ujarnya.

Berita Terkait

Empat Sekolah Di Kota Bekasi Belum Pertanggungjawabkan Belanja BOSP Sesuai Ketentuan
PENGERJAAN REHABILITASI LAPANGAN BOLA DESA CANGKRING, DIDUGA KUAT TABRAK ATURAN
Bangun Desa Berintegritas, Pemerintah Tanah Abang Utara Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Pendampingan Jaksa
Polres Pidie Jaya Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97, Kapolres Tekankan Semangat Persatuan dan Nasionalisme
Bangun Pemerintahan Bersih, Pemdes Tanah Abang Selatan Gelar Sosialisasi
Polres Bangka Barat Gelar Donor Darah Besok Pagi dalam Rangka HUT Ke-74 Humas Polri
Sinergi Polri dan Masyarakat PALI: Wujud Kebersamaan Jaga Stabilitas di Bumi Serepat Serasan
Diperiode 2025-2030: Edi Junaedi Resmi Jadi Ketua Forwal Lebak
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 10:12 WIB

Empat Sekolah Di Kota Bekasi Belum Pertanggungjawabkan Belanja BOSP Sesuai Ketentuan

Rabu, 5 November 2025 - 10:53 WIB

PENGERJAAN REHABILITASI LAPANGAN BOLA DESA CANGKRING, DIDUGA KUAT TABRAK ATURAN

Selasa, 28 Oktober 2025 - 21:35 WIB

Bangun Desa Berintegritas, Pemerintah Tanah Abang Utara Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Pendampingan Jaksa

Selasa, 28 Oktober 2025 - 13:49 WIB

Polres Pidie Jaya Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97, Kapolres Tekankan Semangat Persatuan dan Nasionalisme

Selasa, 28 Oktober 2025 - 12:17 WIB

Bangun Pemerintahan Bersih, Pemdes Tanah Abang Selatan Gelar Sosialisasi

Berita Terbaru