Maluku, Keizalinnews.Com,- Pelaksanaan Musyawarah Cabang Partai Kebangkitan Bangsa ( Muscab PKB) Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku berakhir ‘deadlock’ alias tanpa menghasilkan keputusan apa-apa.
Dengan melewati musyawarah dan lobi yang cukup alot, akhirnya Muscab tersebut tidak ada titik temu atas keputusan terhadap pemimpin yang akan nahkodai PKB SBB 5 tahun ke depan.
Pantauan media ini semalam di arena Muscab yang bertempat di Hotel The Mitra Pleace kota Piru kabupaten SBB. Maluku
Muscab yang dilaksanakan berakhir tengah malam setelah pimpinan pleno Hilda Rolobessy sebagai perwakilan DPP dan Fajli Tara sebagai koordinator daerah Kabupaten Seram Bagian Barat ( SBB ) mendemisionerkan pengurus sebelumnya.
Dengan demikian, akhirnya Musyawarah Cabang Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) SBB diserahkan sepenuhnya ke DPP PKB,
Terlihat dilokasi Muscab, tampak Mustafa Naser dan Taher Bin Ahmad sama – sama bersikeras untuk mengambil posisi pucuk pimpinan partai berlogo bintang sembilan itu.
Sementara itu, Sekretaris DPC PKB SBB sebelumnya Maruf Tomia, Arif Pamana dan Eko Budiono tampak tenang dan santai saja.
Dengan adanya deadlock, akibat bersikeras dan tak mau mengalah antara ke dua kader itu, sehingga menimbulkan banyak rumor yang beredar di lokasi Muscab.
Dimana humor yang disampaikan secara spontan oleh salah satu pengurus PKB Kecamatan dikatakannya. Kalau mereka berdua tidak bisa sepakat, lebih baik kita pilih poros baru saja, dan kita masih punya banyak kader – kader terbaik yang ada didalam tubuh PKB SBB ini.
” Masih banyak kader selain mereka berdua yang layak untuk pimpin DPC PKB SBB dan membawah nama besar Partai ini 5 tahun kedepan.” ungkap sumber yang enggan namanya dipublikasikan.
Sekali lagi, kami siap mendorong dua kader terbaik lewat jalur poros baru sebagai solusi untuk menjawab hasil Musyawarah Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Seram Bagian Barat.
” Jika kedua kader tidak bersepakat, maka poros tengah sebagai solusinya, tandasnya. ( tim)