Aceh Timur – Abrasi pantai di kawasan pesisir Peudawa Puntong, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, semakin memprihatinkan. Puluhan rumah warga telah rusak, sebagian roboh diterjang gelombang, dan akses jalan antar desa yang menghubungkan Peudawa Puntong dengan Matang Rayeuk juga mulai tergerus air laut.
Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan, Wakil Bupati Aceh Timur, T. Zainal Abidin, S.Pd.I, bersama Camat Idi Rayeuk M. Hasbi, S.E., M.M., dan sejumlah perangkat desa turun langsung meninjau lokasi. Anggota DPRK Aceh Timur, Tgk. Armia, juga ikut mendampingi.
“Abrasi yang terus meluas ini perlu segera mendapatkan penanganan cepat dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Jika terlambat, bukan hanya rumah warga yang hilang, tetapi infrastruktur jalan strategis juga terancam putus,” ujar Wakil Bupati.
Ia berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera merespon pembangunan lanjutan jeti atau batu pemecah ombak yang diperkirakan masih tersisa sekitar 400 meter lagi.
“Kondisi ini sudah sangat mendesak. Jika tidak ditangani segera, kita khawatir dapat terjadi korban jiwa,” tambahnya.
Keuchik Desa Peudawa Puntong, Karyani, mengungkapkan bahwa abrasi sudah berlangsung sejak lama. Namun pada dua bulan terakhir kondisinya semakin menjadi-jadi akibat gelombang pasang barat di bulan Oktober – November.
“Setiap datang pasang besar, warga harus siaga. Banyak rumah sudah roboh, dan jalan penghubung antar kecamatan mulai terputus,” kata Karyani.
Hal senada disampaikan Sulaiman, salah satu warga yang rumahnya nyaris habis tergerus ombak. Ia berharap pemerintah mempercepat pembangunan batu pemecah ombak agar masyarakat tidak terus berada dalam ancaman.
“Saat ini kami hidup dalam ketakutan. Kami berharap Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi Aceh, hingga Kementerian Kelautan RI bisa segera memberikan solusi,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menyatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk mempercepat langkah penanganan.
Wakil Bupati menegaskan bahwa upaya penyelamatan daerah pesisir menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan masyarakat dan keberlangsungan infrastruktur utama.
“Kita tidak ingin menunggu hingga terjadi korban jiwa. Ini darurat dan harus ditangani segera,” tegasnya.
Masyarakat di pesisir Peudawa Puntong berharap adanya langkah cepat dan nyata agar kerusakan tidak semakin meluas, serta aktivitas sosial dan ekonomi warga kembali Normal.(*)







