Jakarta – Kabupaten Aceh Timur kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Dua karya budaya khas daerah ini, Rapa’i Bandar Khalifah dan Khanduri Jrat, resmi direkomendasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia tahun 2025 oleh Kementerian Kebudayaan RI.
Dua warisan tradisi dari pesisir timur Aceh tersebut menjadi bagian dari 17 karya budaya asal Provinsi Aceh yang lolos penilaian nasional tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Bustami, S.Pd, M.Si, menyebutkan bahwa Rapa’i Bandar Khalifah masuk dalam domain seni pertunjukan, sementara Khanduri Jrat berada dalam domain adat istiadat, ritus, dan sistem ekonomi tradisional.
“Sebelumnya Aceh Timur telah memiliki beberapa WBTb, yakni Pisang Sale (2022), Muniren Reje dan Kenduri Uten (2023). Tahun ini kita menambah dua lagi, sehingga total sudah ada lima karya budaya Aceh Timur yang tercatat sebagai WBTb Indonesia,” ujar Bustami penuh bangga.
Ia menambahkan, pencapaian ini diraih melalui proses panjang dan ketat — mulai dari seleksi tingkat kabupaten, verifikasi provinsi, hingga penilaian nasional.
“Meski di tengah keterbatasan anggaran, tim kami bekerja dengan semangat menjaga marwah budaya daerah. Alhamdulillah, hasilnya sangat membanggakan bagi masyarakat Aceh Timur,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, S.H.I., M.Si, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelestarian budaya daerah.
“Keberhasilan ini bukan sekadar penghargaan, melainkan bentuk pengakuan atas jati diri dan kekayaan budaya masyarakat Aceh Timur. Kita ingin budaya ini tetap hidup, dikenal, dan diwariskan kepada generasi muda,” ujar Bupati Al-Farlaky.
Ia menegaskan, pelestarian budaya harus menjadi bagian penting dari pembangunan sosial daerah.
“Dengan menjaga dan memperkenalkan warisan budaya kepada generasi penerus, berarti kita sedang menjaga keberlanjutan sejarah dan karakter bangsa,” tutupnya.
Dengan bertambahnya dua karya budaya baru dalam daftar WBTb, Aceh Timur kini meneguhkan diri sebagai salah satu daerah dengan kekayaan budaya paling beragam di Tanah Rencong. Capaian ini menjadi bukti bahwa semangat masyarakatnya dalam melestarikan tradisi tidak pernah padam.
Aceh Timur, negeri dengan budaya yang hidup dan terus bertumbuh.(*)