APH di Minta jangan tutup Mata Terkait proyek Yang diduga sarat Masalah

- Jurnalis

Jumat, 19 September 2025 - 18:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bireuen – Program prorakyat yang sedang di kerjakan Tebing penahan ombak di desa lipah Rayek, Kecamatan Jempak kabupaten Bireuen. Terus menuai kecaman publik,

Beberapa masyarakat meminta kepada pihak APH agar melakukan Pengawasan lebih intai, terkait Proyek raksasa yang sudah menui Kacaman dari Media sosial.

Pasalnya proyek raksasa yang menghabiskan puluhan meliar dengan trang-terangan melakukan Hal yang sangat menyimpang dengan aturan seperti berita yang sempat di terbitkan media ini sebelumnya,

Dugaan Proyek 9 Miliar di Bireuen Jadi Sorotan Publik, Material Ilegal dan Transparansi Anggaran Dipertanyakan

Proyek pembangunan prasarana pengamanan pantai di Kabupaten Bireuen dengan nilai anggaran yang disebut mencapai Rp9 miliar dari dana APBN, kini menjadi sorotan publik.

Pasalnya, sejak awal pelaksanaan proyek, masyarakat menemukan berbagai kejanggalan, mulai dari dugaan penggunaan material ilegal hingga tidak dicantumkannya nilai anggaran pada papan informasi proyek.

Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, proyek yang dikerjakan oleh CV Polygon di pesisir Pantai Desa Lipah Rayek, Kecamatan Jeumpa, diduga tidak menggunakan geotekstil (lapisan penahan batu) sehingga rawan bergeser. Selain itu, material berupa batu gajah yang dipakai disebut berasal dari galian C ilegal di kawasan Samalanga dan Jineub.

“Rekanan sengaja membeli material ilegal karena harganya jauh lebih murah dibandingkan dari tambang resmi yang memiliki izin. Dengan begitu, keuntungan kontraktor menjadi lebih besar,” ungkap salah satu sumber kepada media ini, Senin (15/09/2025).

Beberapa waktu lalu, sejumlah media online juga sempat menyoroti penggunaan material ilegal pada proyek ini. Truk-truk pengangkut batu disebut keluar masuk dari lokasi tambang ilegal di Samalanga dan Jineub.

Tokoh masyarakat Bireuen yang enggan disebutkan namanya mengaku prihatin atas dugaan kecurangan tersebut. Ia menilai proyek senilai miliaran rupiah ini sarat dengan praktik korupsi berjemaah.

“Proyek ini dikerjakan 210 hari kerja, tapi belum rampung. Terlihat sangat dipaksakan dan tidak sesuai bestek. Kami berharap aparat hukum, khususnya KPK, segera turun tangan karena pihak kepolisian di Bireuen sepertinya enggan bertindak,” tegasnya.

Masyarakat Desa Lipah Rayek juga menyuarakan hal senada. Mereka menilai pembangunan talud penahan gelombang di desanya terkesan asal jadi. “Kadang batu disusun tanpa geotek sehingga mudah bergeser. Ini jelas merugikan negara,” ujar warga setempat.

Lebih jauh, nama kontraktor pelaksana juga jadi perbincangan. Sosok yang akrab disapa Dek Cut, disebut-sebut memiliki kedekatan dengan salah seorang anggota DPR RI Komisi III, Nazaruddin alias Dek GAM. Hal inilah yang diduga membuat pihak penegak hukum enggan bertindak tegas.

Menariknya, pada papan informasi proyek di lokasi, tidak dicantumkan pagu anggaran. Hanya tertulis kontrak dengan nomor PB O2 01-Bws1-7.2/430, tanpa detail besaran dana. Transparansi ini semakin memperkuat dugaan adanya permainan dalam proyek senilai miliaran rupiah tersebut.

Baca Juga :  Gelar Jumat Curhat Perdana, Kapolres Pidie Jaya Komitmen jaga Keamanan

Media ini telah mencoba menghubungi pihak kontraktor Dek Cut melalui telepon seluler dan pesan WhatsApp pada Senin (15/09/2025), namun hingga berita ini diturunkan belum mendapat balasan.

banyaknya anggaran yang di kucurkan melalui dana APBN. Selama ini menjadi ajak manfaat bagi Para mafia-mafia berkerah putih yang memiliki wewenang Dalam mengelola dana Meliaran itu,

Seperti yang terjadi di Kabupaten Bireuen, proyek yang menghabiskan Meliaran itu sedang di Bagun dengan judul, pembangunan prasarana pengamanan pantai di Kabupaten Bireuen. Yang pagu angranya di Rahasiakan oleh pihak Rekanan,

Terlihat Pekerjaan itu dari awal di kerjakan diduga tidak mengunakan Giotek atau lapisan penahan batu agar tidak mudah tergeser, dan informasi yang di terima media ini, Pihak rekanan mengunakan Matrial ilegal dari pengusaha nakal di kawasan Jinieub,

Seperti yang sempat di beritakan beberapa media online beberapa hari belakang ini, pihak rekanan megunakanan matrial Ilegal Seperti Batu Gajah yang di Angkot mengunakan Truk dari Kecamatan Samalanga Dan Jinieub,

Rekanan Memilih membeli matrial Ilegal di kawasan tersebut karena harganya lebih murah dari Galian C yang memiliki Izin, dan pihak rekanan lebih besar mendapatkan ke untungan dari pada membeli yang legal.

Seperti yang sempat di beritakan media ini sebelumnya pembangunan prasarana pengamanan pantai jeumpa, Kabupaten Bireuen. Desa lipah Rayek kecamatan Jempa, Kabupaten Bireuen. yang dikerjakan oleh CV Polygon di duga Berselemak masalah, yang menghabiskan anggaran Negara, melalui (APBN) mencapai 9 M.

Proyek Dinilai sarat dengan tindak pidana korupsi. Pasalnya pada informasi yang tertera pada papan nama proyek, tidak dicantumkan jumlah Angaran

Senin (15/09/2025), Tokoh Masyarakat mengatakan, sangat prihatin dengan perilaku nakal oknum kontraktor yang hanya mengejar uang negara, untuk mengisi kantong pribadi, pada pelaksanaan proyek pengerjaaan talud penahan ombak di pesisir pantai desa lipah Rayek, Kabupaten Bireuen.

“Ada dugaan telah terjadi korupsi berjemaah sehingga proyek ini tidak sesuai bestek. Pasalnya, proyek yang dikerjakan 210 hari kerja belum rampung dan terlihat sangat Di paksakan

Begitu juga dengan masyarakat Desa lipah kepada media ini, berharap pengerjaan talud abal-abal di pesisir pantai desa lipah Rayek . dapat menjadi perhatian dari Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK), karena menurut Mereka pihak Polres Bireuen. Tidak berani mengambil tindakan

padahal itu Jelas, mereka megunakan material dari Galian C Ilegal. batu gajah yang di ambil di kecamatan Jinieub, dan Samalanga, lanjutnya material yang disusun itu kadang tidak memasang biotek atau lapisan penahan batu agar tidak mudah tergeser, pungkasnya kepada media ini Senin, (15/09/2025)

Baca Juga :  Polres Pidie Jaya Lewat Polsek Bandar Baru Dengarkan Aspirasi Warga Baroh Cot dalam Jumat Curhat

Dirinya melanjutkan kontraktor yang kerja proyek ini, yang sering di panggil Dek Cu, Adi kandung Dari (DPR,Ri komisi lll.) Nazaruddin. Dek GAM. Yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan

makanya dia Bisa kerja sesuka hatinya kalau pihak polisi Bireuen. Atau Polda Aceh Mungkin Tidak berani ambil tindakan pungkasnya sambil Tersenyum .

Namun Seperti Yang tertulis Papan Informasi di lokasi proyek, pembangunan talud penahan gelombang laud di pesisir pantai lipah Rayek, proyek yang dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana CV. POLYGON, dengan Nilai Pagu Proyek tidak tertulis dengan nomor Kontrak; PB O2 01-Bws1-7.2/430 dan Tidak ada anggaran Pekerjaan

Pihak pelaksana Atau kontraktor, yang sering di Sapa Dek Cut, di konfirmasi media ini, melalui handphone pribadinya atau whatsapp, terkait Tudingan tersebut, Senin (15/09/2025 ) yang di paparkan media ini melalui Pesan WhatsApp miliknya sampai saat ini belum ada balasan,

Proyek raksasa yang sedang di Bagun pembangunan persarana pengaman pantai jeumpa di duga Potensi masalah, pasalnya proyek yang sedang di kerjakan diduga megunakan Matrial ilegal, seperti yang sempat di beritakan media ini sebelumnya,

Proyek yang di Duga Berasal dari Anggaran APBN, memang sangat- di butuhkan apa lagi dengan Kondisi seperti saat ini, Perubahan iklim, Pasang surut air laut, dan juga tiupan angin laut yang terjadi dapat menghasilkan gelombang serta arus laut yang kuat. Fenomena yang terjadi secara alami ini dapat menyebabkan abrasi (erosi pantai) yang apabila terjadi terus menerus akan menyebabkan beberapa dampak terhadap kehidupan.

Dampak dari abrasi pantai yang paling jelas terlihat adalah menyempitnya area pantai. Ombak laut yang tidak bisa diredam karena penyusutan area pantai, begitu keras menghantam daerah pantai membuat bebatuan dan tanah terpisah dari daratan. Selain itu, gelombang ombak pantai yang biasanya memberi pemandangan dan suasana indah di pinggir pantai kemudian menjadi mengerikan. Kejadian tersebut tentunya sangat merugikan dari sektor pariwisata dan membahayakan penduduk sekitar pesisir pantai.

Pantuan media ini di lapangan pada Rabu 16 Agustus 2025 material yang disusun tidak memasang biotek atau lapisan penahan batu agar tidak mudah tergeser,

Bukan Hanya itu terlihat Papan Nama Informasi tidak tertulis Berapa jumlah anggaran biaya proyek raksasa yang sedang di Bagun oleh CV, Polygon dengan nomor Kontrak PB 02 01 -Bws1,7,2/430

Masyarakat berharap pekerjaan ini selesai dengan tepat waktu dan dapat bermanfaat bagi nelayan maupun warga setempat jangan seperti proyek-proyek sebelumnya yang dibangun asal jadi.(*)

Berita Terkait

Wartawan Langsa dan Aceh Tamiang Gelar Coffee Morning, Perkuat Silaturahmi dan Kolaborasi
Polres Pidie Gelar FGD dan Deklarasi bersama Bahas Solusi Penanggulangan PETI bersama Stakeholder
Polwan Polres Pidie Jaya Gelar Patroli dan Jumat Berkah, Wujudkan Polisi Peduli dan Humanis
Kapolres Pidie Jaya Gelar Jumat Curhat Presisi Bersama Panitia Pemilihan Keuchik Trienggadeng dan Panteraja
Kapolres Pidie Jaya Tinjau Dapur MBG di Ulim dan Jangka Buya, Pastikan Standar Gizi dan Kebersihan Terpenuhi
Polres Pidie Jaya Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Narkotika ke Kejaksaan Negeri
Kapolres Pidie Jaya Tinjau Lahan Desa Mandiri di Trienggadeng Dukung Ketahanan Pangan
MIN 44 Pidie Hadirkan Penulis sekaligus Pegiat Literasi Mursyidah S,Pd, M, Pd dalam Kegiatan Geulis Gerakan literasi Siswa Menulis itu menyenangkan, tulis dengan hati baca dengan pikiran.
Berita ini 46 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 01:01 WIB

Wartawan Langsa dan Aceh Tamiang Gelar Coffee Morning, Perkuat Silaturahmi dan Kolaborasi

Jumat, 3 Oktober 2025 - 19:58 WIB

Polres Pidie Gelar FGD dan Deklarasi bersama Bahas Solusi Penanggulangan PETI bersama Stakeholder

Jumat, 3 Oktober 2025 - 16:27 WIB

Polwan Polres Pidie Jaya Gelar Patroli dan Jumat Berkah, Wujudkan Polisi Peduli dan Humanis

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21 WIB

Kapolres Pidie Jaya Gelar Jumat Curhat Presisi Bersama Panitia Pemilihan Keuchik Trienggadeng dan Panteraja

Kamis, 2 Oktober 2025 - 17:16 WIB

Kapolres Pidie Jaya Tinjau Dapur MBG di Ulim dan Jangka Buya, Pastikan Standar Gizi dan Kebersihan Terpenuhi

Berita Terbaru