Mahasiswa Papua Gelar Demonstrasi Tolak Tambang Nikel Di Raja Ampat

- Jurnalis

Kamis, 12 Juni 2025 - 14:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa Papua melakukan aksi demonstrasi di lingkaran Abepura, Kota Jayapura, untuk menyuarakan penolakan terhadap tambang nikel di Raja Ampat.

Mahasiswa Papua melakukan aksi demonstrasi di lingkaran Abepura, Kota Jayapura, untuk menyuarakan penolakan terhadap tambang nikel di Raja Ampat.

KeizalinNews.Web.Id | Jayapura – Ribuan mahasiswa Papua menggelar aksi demonstrasi di kawasan lingkaran Abepura, Kota Jayapura, menuntut penghentian operasi tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, serta mendesak pemerintah untuk mencabut izin operasional PT Gag Nikel yang dinilai merugikan masyarakat adat dan merusak lingkungan. pada Kamis (12/6/2025).

Para demonstran dengan penuh semangat membawa poster berisi berbagai tuntutan, di antaranya : Salah Pilih, Susah Pulih, Kami Masyarakat dan Mahasiswa Menolak Tambang Nikel, Segera Sahkan RUU Masyarakat Adat, Selamatkan Raja Ampat, Cabut PT Gag Nikel, Tolak Investigasi Fiktif di Seluruh Tanah Papua, dan *Tanah Papua Bukan Tanah Kosong.

Slogan – slogan tersebut menggambarkan keprihatinan mendalam mahasiswa terhadap eksploitasi sumber daya alam di Papua.

Desakan Mahasiswa untuk Perlindungan Lingkungan dan Hak Masyarakat Adat

Koordinator umum aksi, Trestania Kambu, menegaskan bahwa keberadaan tambang nikel di Raja Ampat bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengancam hak masyarakat adat Papua yang telah lama menjaga keseimbangan ekosistem wilayah mereka.

Baca Juga :  Antusias Pesta Rakyat Mengikuti Pilkades Tahap 2023/2029 Di Linung Bale Dini Hari Selasa 09/05/2023

“Kami menolak tambang karena merusak alam dan mengancam eksistensi masyarakat adat. Tanah Papua adalah milik masyarakat adat, dan suara kami harus didengar,” ujar Trestania dalam orasinya.

Selain penolakan terhadap PT Gag Nikel, para demonstran juga mendesak pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Adat, yang dinilai sebagai langkah penting dalam menjaga hak-hak masyarakat adat Papua.

Tuntutan dan Harapan Mahasiswa

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan enam poin tuntutan kepada pemerintah pusat maupun daerah. Mereka mendesak agar Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) turun langsung untuk menerima aspirasi rakyat dan mengawal kebijakan yang berhubungan dengan pertambangan.

Trestania berharap DPRP dan Majelis Rakyat Papua (MRP) dapat berperan sebagai mediator antara mahasiswa dan pemerintah provinsi serta memastikan bahwa generasi muda Papua dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan.

“Kami ingin dilibatkan sebagai intelektual muda karena masa depan Papua ada di tangan kami. Proses pengambilan keputusan soal tambang harus transparan dan partisipatif,” tegasnya.

Baca Juga :  PIMPIN LBH PRABUMULIH SEBENEAN.

Lebih lanjut, ia juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan tambang di Papua Barat Daya, termasuk melakukan evaluasi terhadap kinerja kementerian terkait.

“Kami ingin terlibat langsung dalam proses monitoring ke Sorong dan Raja Ampat untuk memastikan bahwa data yang dikaji oleh kementerian benar-benar mencerminkan kondisi di lapangan,” ungkap Trestania.

Kolaborasi Lintas Elemen dalam Mengawal Kebijakan Pertambangan

Menurut Trestania, kolaborasi lintas elemen sangat penting dalam mengawal kebijakan pertambangan di tanah Papua. Ia menekankan perlunya sinergi antara aktivis lingkungan, tokoh adat, pemuda, perempuan, dan akademisi dalam memastikan kebijakan pertambangan tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi semata, tetapi juga mempertimbangkan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat adat.

“Kami berkomitmen untuk terus mengawal isu ini agar masyarakat adat Papua mendapatkan keadilan. Tanah Papua bukan untuk dieksploitasi, tetapi harus dijaga dan dilestarikan bagi generasi mendatang,” pungkasnya. (Calvin).

Berita Terkait

Empat Sekolah Di Kota Bekasi Belum Pertanggungjawabkan Belanja BOSP Sesuai Ketentuan
PENGERJAAN REHABILITASI LAPANGAN BOLA DESA CANGKRING, DIDUGA KUAT TABRAK ATURAN
Bangun Desa Berintegritas, Pemerintah Tanah Abang Utara Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Pendampingan Jaksa
Polres Pidie Jaya Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97, Kapolres Tekankan Semangat Persatuan dan Nasionalisme
Bangun Pemerintahan Bersih, Pemdes Tanah Abang Selatan Gelar Sosialisasi
Polres Bangka Barat Gelar Donor Darah Besok Pagi dalam Rangka HUT Ke-74 Humas Polri
Sinergi Polri dan Masyarakat PALI: Wujud Kebersamaan Jaga Stabilitas di Bumi Serepat Serasan
Diperiode 2025-2030: Edi Junaedi Resmi Jadi Ketua Forwal Lebak
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 10:12 WIB

Empat Sekolah Di Kota Bekasi Belum Pertanggungjawabkan Belanja BOSP Sesuai Ketentuan

Rabu, 5 November 2025 - 10:53 WIB

PENGERJAAN REHABILITASI LAPANGAN BOLA DESA CANGKRING, DIDUGA KUAT TABRAK ATURAN

Selasa, 28 Oktober 2025 - 21:35 WIB

Bangun Desa Berintegritas, Pemerintah Tanah Abang Utara Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Pendampingan Jaksa

Selasa, 28 Oktober 2025 - 13:49 WIB

Polres Pidie Jaya Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97, Kapolres Tekankan Semangat Persatuan dan Nasionalisme

Selasa, 28 Oktober 2025 - 12:17 WIB

Bangun Pemerintahan Bersih, Pemdes Tanah Abang Selatan Gelar Sosialisasi

Berita Terbaru

Berita TNI Dan Polri

PERERAT NAVY BROTHERHOOD, KODAERAL III SAMBUT KEDATANGAN KAPAL SINGAPURA

Minggu, 9 Nov 2025 - 17:50 WIB