KeizalinNews.com – Kabupaten Konawe Utara – Keluarga korban tabrak lari di Desa Andumowu, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara meminta Polisi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Konawe Utara (Konut) transparan ungkap kasus kecelakaan tabrak lari hingga menewaskan seorang mahasiswi kesehatan kendari.
Pasalnya, sudah hampir satu bulan lebih kasus tabrak lari menimpa Fina mahasiswi kesehatan, masih belum juga membuahkan hasil, hingga kini terduga pelaku masih belum juga ditangkap, hal ini membuat orang tua dan keluarga korban menjadi resah dan terus kepikiran.
“Ayah dan Ibu korban tabrak Lari, meminta Polisi Transparan ungkap kasus tersebut. bahkan keluarga korban meminta bapak Kapolres Konut untuk bertindak dan menangkap pelaku yang terlibat, karena diduga pelaku tersebut masih berkeliaran di Kabupaten konut.
Menanggapi hal ini, DPW LSM LIRA SULTRA kembali angkat bicara mendesak Polisi dalam hal ini Satlantas Polres Konut dinilai lamban untuk menangkap si pelaku tabrak lari tersebut, karena dari informasi orang tua dan keluarga korban bahwa, diduga pelaku masih bebas berkeliaran di sekitar Konut.
” Ini sudah hampir satu bulan lebih tapi pelaku belum juga ditangkap, kami DPW LSM LIRA SULTRA menilai apa sang oknum penyidik benar-benar serius cari pelaku? mengapa hingga saat ini belum ada kabar terkait siapa pelakunya.
Disisi lain, Gubernur LSM LIRA SULTRA, Aswan berharap kepada Kapolres Konut agar menanggapi hal ini dan menegakan keadilan dengan cara membuka kasus tersebut secara transparan,” katanya.
Menurutnya, dilihat dari perjalannya kasus ini, sepertinya terkesan kurangnya keseriusan dalam penyidikan, untuk itu kami berharap kepada bapak Dirlantas Polda Sultra bersama Kapolres Konut untuk segera mengambil langkah dan respon serius agar kasus ini tidak menimbulkan kekhawatiran,” ungkapnya pada Jumat (11/04/2025).
Terakhir, mewakili orang tua dan keluarga korban Almarhumah Fina kasus ini segera ditegakkan se adil adilnya dan diungkap seterang terangnya, pihaknya khawatir apabila kasus tidak tertangani dengan segera, malah akan menimbulkan polemik yang tidak di inginkan dan ini sangat berbahaya,” pungkasnya.
Laporan: Tim
Editor: Nurwindu.Nh