Keizalinnews.com Pidie Jaya – Jakarta, 21 Desember 2024, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang Festival Pantun Nusantara 2024 yang diselenggarakan di Anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh seni dan budaya dari seluruh Indonesia dan negara ASEAN, penghargaan bergengsi diberikan kepada Mursyidah S.Pd.M.Pd., seorang penggerak dan penulis pantun asal Pidie Jaya, yang turut berperan dalam melestarikan budaya Melayu melalui karya sastra pantun.
Mursyidah, yang juga merupakan seorang guru di SMPN 8 Bandar Baru, Pidie Jaya, menerima penghargaan ini sebagai perwakilan para penulis pantun asal Pidie Jaya, bersama sejumlah tokoh pendidikan dan budaya lainnya. Di antaranya, Fatimah Syam M.M., Kepala SDN 16 Bandar Baru, Saidah Nafsiah S.Pd., guru di SLB Pidie Jaya, Zahniar S.Pd.I., guru di SMPN 2 Ulim, dan Rijal S.Pd., guru di SMAN Unggul Pidie Jaya. Para penggerak budaya ini telah aktif menulis dan mempromosikan pantun sebagai salah satu warisan budaya Melayu yang kaya.
“Terima kasih kepada Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) atas penghargaan yang luar biasa ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kami dalam melestarikan pantun. Tugas kita semua adalah menjaga dan merawat pantun, karena pantun adalah khazanah budaya Melayu yang sangat berarti dan penuh makna,” ujar Mursyidah dalam sambutannya.
Ia juga mengajak para generasi muda untuk lebih mengenal dan berkarya dengan pantun. “Mari kita bangkitkan semangat anak-anak muda untuk terus belajar dan berkarya dengan pantun. Selama nyawa masih ada, mari kita terus berkarya dan melestarikan warisan budaya ini,” tambahnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai akademisi dan budayawan, termasuk Prof. Abdul Malik, Guru Besar Universitas Maritim Raja Haji (UMRAH), yang juga menyampaikan ucapan selamat kepada para penulis pantun. “Setinggi-tinggi tahniah kepada para penulis pantun atas prestasi luar biasa ini. Semoga karya-karya mereka terus berjaya dan membawa nama baik Kepulauan Riau di kancah internasional,” ujar Prof. Abdul Malik.
Festival Pantun Nusantara 2024 ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap seni dan budaya pantun yang terus mendapat tempat di hati masyarakat. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa pantun, sebagai bagian dari warisan budaya Nusantara, perlu terus dijaga dan dilestarikan agar tetap relevan bagi generasi mendatang.
Acara malam itu berlangsung penuh makna, dengan suasana yang menggambarkan kekayaan budaya Melayu, yang dihadirkan oleh para penulis pantun dari berbagai daerah di Indonesia. Anjungan Riau di TMII menjadi saksi bisu atas semangat melestarikan budaya, yang terwujud dalam bentuk karya sastra yang menginspirasi dan mendalam.
Dengan prestasi ini, Kabupaten Pidie Jaya semakin dikenal di tingkat nasional dan internasional sebagai salah satu daerah yang aktif dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Melayu, khususnya pantun sebagai salah satu kekayaan budaya Nusantara.(*)










