Harga Batu Bara Muara Enim Lebih Berharga Dari Manusia
Muara Enim | KEIZALINNEWS.COM-
Baru Bara mendadak tranding bahkan Eksistensinya ditengah masyarakat Muara Enim semakin hari semakin meningkat. Namun yang meningkat bukan dalam bentuk positif akan tetapi justru eksistensi berbentuk Negatif.
Masyarakat merasakan dampak Negatif, hampir semua masyarakat Muara Enim bercerita keluh Kesahnya dari aspek dan sudut pandang yang berbeda.
Ada yang bercerita bagaimana Heroiknya Masyarakat melakukan perjalanan dari satu daerah ke daerah lain dengan daya usahanya menghadapi kemacetan, hingar, bingar dan harus menunggu waktu yang cukup lama sampai kepada tujuan mereka.
Harga batu bara lebih tinggi dari nyawa manusia yang terkena dampak mobilisasi, Seperti beberapa hari kemarin tepatnya tanggal 8 Juni 2023 kembali menelan korban jiwa, meregang nyawa di lindas truk batubara. ini bukan kali Pertama terjadi bahkan satu bulan yang lalu telah menelan korban.
Ini Harus sampai kemeja hijau (pertanggung jawaban Hukum) yang seharusnya di pertanggung jawabkan pemilik Usaha Tambang. untuk membela hak asasi mereka terpenuhi sebagai manusia.
Di tengah konflik penderitaan rakyat yang sudah mulai muak terhadap angkutan batubara, mereka menggelar aksi Protes menyetop Lalu Lanang Tronton yang melintas, Masyarakat Protes dimana Truk batubara Telah banyak menelan korban Laka Lantas, kekesalan mereka selama ini Sudah menahun , rasa takut seolah Tonton seperti monster pembunuh di jalan Raya. Protes ini sebagai Wujud kepedulian sebagai manusia.
Idealnya tatanilai nilai manusia, lebih tinggi daripada tata nilai batu bara namun hal tersebut sangat tidak di pahami oleh Pemerintah, Sebasar apapun nilai Sumbangsih batubara takkan bisa ganti nyawa.
Tuhan meletakan manusia sangat tinggi derajatnya dibandingkan makhluk lainya, atau segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sepatutnya harus dipahami, dan sikap memanusiakan manusia harus lebih utama dan yang paling utama.
Secara Asasi Manusia untuk mendapatkan haknya yaitu kenyamanan dan Perlindungan dari pemerintahnya, yang secara Legitimasi diberikan secara langsung kepada Kepala Daerah.
