Peniliti kekerabatan Bahasa Gayo, Alas, Karo, Dan Simalungun, Dr Dardanila : Bahasa Gayo Banyak Terwarus Dari Bahasa Austronesia

- Jurnalis

Selasa, 24 Mei 2022 - 00:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keizalinnews.com|Takengon-Bahasa berkembang sesuai pemakainya serta diturunkan berdasarkan geografi dan dialek sesuai tempat penutur. Terbentuklah bahasa berdasarkan kebutuhan pemakai dan daerah. “Orang yang lahir dan tinggal di Arab, maka akan berbahasa Arab, yang lahir di Jawa, berbahasa Jawa, lahir di Tiga Derket, berbahasa Karo, lahir di Gayo, berbahasa Gayo. Begitu asal mula penciptaan bahasa, sesuai geografi dan kadang karena migrasi,” kata Dr. Dardanila, peneliti kekerabatan bahasa Gayo dengan bahasa Alas, bahasa Karo, dan bahasa Simalungun dalam Bincang Bahasa Seri #1 “Sejarah, Kekebaran, dan Pemertahanan Bahasa Gayo” Pusat Kajian Kebudaan Gayo melalui Zoom Meeting, Jumat (20/5/2022)

Dijelaskan Dosen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara itu, bahasa Gayo merupakan satu satu bahasa digunakan di Aceh dan dituturkan masyarakat Gayo. “Bahasa Gayo digunakan masyarakat Gayo untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Gayo termasuk dalam kelompok bahasa Proto Austronesia yang merupakan kelompok bahasa Austronesia. Bahasa Proto Austronesia dituturkan di Asia Tenggara, yang terdiri dari Kelompok Barat, Kelompok Utara (Formosa), dan Kelompok Timur (Mikronesia, Melanesia, dan Polenesia). Bahasa Filipina, bahasa Indonesia, bahasa Gayo, bahasa Minahasa, bahasa Melayu, bahasa Aceh, termasuk dalam rumpun bahasa Proto Austonesia Barat,” sebut Dardanila.

Baca Juga :  Polres Bener Meriah Kibarkan Bender Merah Putih Di Puncak Burni Telong Dalam Rangka Hari Bhayangkara Ke-77

Seperti kata kunul (bahasa Indonesia: duduk), jelas Dardanila, hanya ada dalam bahasa Gayo. “Kata kunul berbasal dari kata hunul yang terwariskan secara liner. Dari hunul Austronesia, jadi kunul dalam bahasa Gayo. Demikian juga dalam kata yang lain, berdasarkan 200 daftar kata Swadesh yang saya teliti. Banyak sekali yang diturunkan ke dalam bahasa Gayo, selain tercipta kosa kata sendiri yang berbeda dengan daerah lain. Kalaupun ada kesamaan bunyi, bentuk, dan makna, itu karena tiga faktor. Karena kebetulan, perawisan dari bahasa Austronesia tadi, dan karena pinjaman. Sebab, bahasa itu berkembang,” katanya.

Baca Juga :  Kadivhumas Tegaskan Polri dengan Kejagung Baik-Baik Saja

Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, Yusradi Usman al-Gayoni, menyebutkan, pembahasan Sejarah, Kekebaran, dan Pemertahanan Bahasa Gayo merupakan Bincang Bahasa Seri #1. “Ini merupakan kegiatan ke-12 selama sebulan tiga minggu ini, sejak 28 Maret 2022. Di antara topik yang sudah dibahas, budaya, pendidikan, sejarah, seni, dan kopi. Seri kedua bincang bahasa akan membahas morfologi bahasa Gayo. Seterusnya, akan dibahas aspek bahasa Gayo yang lain secara komprehensif, baik secara mikro dan makro. Ini kegiatan pertama yang mengkaji bahasa Gayo secara keseluruhan. Nantinya, akan dilibatkan pula pihak-pihak terkait, di Gayo, Aceh, dan di luar Aceh (diaspora Gayo). Termasuk, eksekutif dan legislatif, sehingga pelestarian bahasa Gayo bisa berjalan dengan efektif dan bisa terwaris kepada generasi Gayo mendatang, terutama kepada generasi Z (2007-2012) dan generasi post Z (≥ 2013),” tegas pengelola Perpustakaan Gayo tersebut.(Dio)

Berita Terkait

Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, AMI Gelar Doa Bersama Untuk Keamanan Kota Surabaya dan Jawa Timur
JOIN SULSEL Desak Kakorlantas Konsisten Tindak Truk Overload Demi Keselamatan di Jalan Raya
Jumat Peduli Polsek Pademangan, Bagikan 20 Paket Sembako untuk Warga Kurang Mampu
Pemberitaan Tanpa Konfirmasi Pemilik Gudang Daton 9 Desa Serdang Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan Resah Beredarnya Berita Miring ( Hoaks ) 
Jumat Peduli Polda Metro Jaya, Ojol Dapat Pesan Kamtibmas dari Polwan
Patroli Skala Besar Digelar di Seluruh Jakarta, 119 Personel Diterjunkan
Cegah Guantibmas, Polda Metro Jaya Gencarkan Patroli Malam
PN Unaaha Gelar Sidang Lapangan Sengketa Lahan Warga Dengan PT Antam di Desa Mandiodo dan Desa Tapunggaya Molawe
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:21 WIB

Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, AMI Gelar Doa Bersama Untuk Keamanan Kota Surabaya dan Jawa Timur

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 14:53 WIB

JOIN SULSEL Desak Kakorlantas Konsisten Tindak Truk Overload Demi Keselamatan di Jalan Raya

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 14:28 WIB

Jumat Peduli Polsek Pademangan, Bagikan 20 Paket Sembako untuk Warga Kurang Mampu

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 03:24 WIB

Pemberitaan Tanpa Konfirmasi Pemilik Gudang Daton 9 Desa Serdang Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan Resah Beredarnya Berita Miring ( Hoaks ) 

Jumat, 3 Oktober 2025 - 23:26 WIB

Jumat Peduli Polda Metro Jaya, Ojol Dapat Pesan Kamtibmas dari Polwan

Berita Terbaru

Uncategorized

Sambut HUT TNI ke-80, Kodim 0119/BM Gelar Doa Bersama

Sabtu, 4 Okt 2025 - 13:41 WIB

Uncategorized

Sambut HUT TNI KE 80, Kodim 0119/BM Gelar Turnamen Catur Dandim Cup

Sabtu, 4 Okt 2025 - 13:38 WIB