KeizalinNews Aceh Timur, targetkasusnews.com pekerja SPBU Peureulak diduda kuat dalangnya membuat kericuhan pembeli jerigen dengan awak media , media ini bersama rekannya dari BAI DPP ( Badan Advokasi Indonesia) , pada malam rabu sekitar pukul 10:30 Wib malam saat melewati SPBU ini , dari arah banda aceh ke medan dan melihat ke arah SPBU banyak becak dan mobil yang sedang mengantri BBM seperti solar, pertalit, dan juga ada yang megangkut BBM yang satu persatu dengan roda dua.
Selanjutnya awak media ini bersama rekannya menghampiri dan mengambi foto becak dan mobil yang sedang antri BBM, dan mengkonfirmasi dengan masyarakat yang sedang ngantri BBM dengan becak, mau dibawa kemana bang minyak solar ini bertanya media ini , lalu masyarakat F mengatakan kami bawa BBM untuk nelayan katanya, dan kami juga ada surat rekom dari dinas , kalau tidak ada mana bisa kami ambil dan dari SPBU pun pasti tidak dikasih katanya , media ini bertanya lagi yang mobil Pickup itu ada solar dan juga pertalit mau di bawa kemana ,,? oh itu untuk mesin pompanisasi kebutuhan pertanian katanya lagi.
Setelah itu media ini mengirimkan foto ke pengawas SPBU, melalui WhatsApp dan mengkonfirmasi mengenai pembeli jerigen.
Dan pengawas SPBU menjelaskan kemedia iniaku mau nya gk jual jeregen lg,,cm gak ada yg mau ngelaranghana laba bg,,,mumang yg adakl abg bisa ngelarang seneng x.. malah bgkita gk layani surt rekom,ehhh orang DPRK malah nyalahin spbu, katanya.
Oh begitu bg , kami awak media tidak bermaksud untuk melarang dan kami tidak ada kapasitas untuk melarangnya, kami cuma butuh konfirmasi kejelasannya, karena saya lihat SPBU ini sering habis solar, jelasnya media ini.Dan dlm satu surat rekom berapa banyak yg bisa ambil bg tanya lagi.
disurat itu seminggu 1600 jd tiap malam selama 5 hri kita jatah 10 jerigen.pusing bg ngurus Jerigen,,,seandainya boleh gk layani gk dijual jeregen tuPaling kl ada mslah lagi,,,aku stop aja jeregen, ku balik kan lg ke dinas dan pertamina. Pungkasnya,
Lanjutnya lagi, tidak lama setelah mengkonfirmasi, awak media ini dengan pengawas SPBU melalui WhatsApp, tiba -tiba datang masyarakat yang lagi antrian minyak solar dan pertalit yang tidak tau namanya katanya orang leuge dan kawan-kawannya F, T yang kami kenal , menyerang media ini dengan kata-kata kotor yang tidak pantas dan tidak beretika di pertontonkan di depan umum, dan kuat dugaan serangan ini di panas-panaskan oleh oknum pekerja SPBU .
Abdullah dari BAI (Badan Advokasi Indonesia) akrab di panggil nyaklah beliau dari DPP yang sedang bersama awak media ini. Sangat kecewa atas kejadian ini karena sikap arogansi terhadap wartawan didepan umum, oleh pembeli jerigen secara tiba-tiba tanpa konfirmasi terlebih dulu, meskipun tidak main tangan namun dengan nada yang sangat memalukan didepan umum. Dan akibat serangan ini kuat dugaan di panas-panaskan oleh oknum pekerja di SPBU, tegasnya. kami dari BAI DPP merasa sangat kecewa atas kejadian ini , dan sangat mengharapkan kepada pemilik perusahaan ini , supaya secepatnya menegur oknum pekerja di SPBU ini, hampir saja adu jotos pembeli jerigen dengan wartawan, dan kita harapkan jangan sampai terjadi yang tidak diinginkan lagi, dan juga jangan sampai kepemilikan perusahaan ini mengabaikan masalah yang terjadi di perusahaan nya,
dan kami juga melaporkan kepada pihak yang berwajib agar memanggil oknum SPBU dan masyarakat yang arogan terhadap wartawan, tegasnya.
Lanjutnya lagi, masalah arogan kata-kata mutiara yang di lontarkan oleh pembeli jerigen terhadap media ini, bukanlah pertama kali , bahkan pernah terjadi beberapa bulan yang lalu. Sekali lagi nyaklah sangat berharap jangan sampai kejadian ini terulangi lagi, tegasnya(NZ)